Hanyasaja, dalam setiap kelompok masyarakat, nilai dan norma yang dianut berbeda-beda, sehingga bentuk penyimpangan sosial dalam masyarakat juga bisa berbeda-beda. Perilaku menyimpang juga sering disebut sebagai perilaku non-konformitas atau perilaku dan pemikiran individu yang tak sesuai dengan ekspektasi masyarakat.
Iamembagi kelompok sosial ke dalam dua jenis kelompok, yaitu gemeinschaft dan gesellschaft. a. Gemeinschaft (Paguyuban) Kelompok sosial ini digambarkan sebagai kehidupan bersama yang intim dan pribadi, yang merupakan suatu keterikatan yang dibawa sejak lahir. Ikatan pernikahan dan keluarga digambarkan sebagai gemeinschaft of life.
SistemKekerabatan. November 30, 2013. Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. Setiap suku di indonesia memilki sistem kekerabatan yang berbeda- beda. Meyer Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan.
Semuanyaitu menimbulkan kelompok-kelompok sosial (social group) yang merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama dan saling berhubungan, seperti masyarakat yang terdiri atas anggota-anggotanya, namun lebih bersifat kompleks. Gambar 1. Peta Konsep Kelompok Sosial. A. Kelompok Sosial
8 Perhatikan pernyataan dibawah ini! 1. sarana pemenuhan kebutuhan individu dan kelompok. 2. menanamkan nilai dan norma yang dianut masyarakat. 3. sebagai dasar pembentukan kepribadian seseorang. 4. membentuk kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas.
KuasaKelas Bawah dan "Bisnis Berkah" di Makam Wali: Narasi Kehidupan Khadim Tarekat
. Pengertian Kelompok Sosial Pada dasarnya, setiap individu merupakan bagian dari kelompok sosial. Peran kelompok sosial bagi kehidupan manusia sangatlah penting. Tanpa kita sadari ada banyak bentuk-bentuk kelompok sosial disekitar kita yang akan kita bahas nanti satu persatu. Jadi, apakah arti sebenarnya dari kelompok sosial? Kelompok sosial merupakan sekumpulan individu dengan karakteristik tertentu dan kesamaan identitas yang saling berinteraksi bersama serta memiliki kesadaran kolektif sebagai satu kesatuan. Ilustrasi Kelompok SosialSumber gambar Ciri-ciri Kelompok Sosial Apakah sekumpulan orang yang saling berinteraksi pasti merupakan kelompok sosial? Perlu diketahui bahwa sekumpulan orang yang saling berinteraksi bersama tidak serta merta dapat kita anggap sebagai kelompok sosial. Terdapat beberapa ciri-ciri dari kelompok sosial, yaitu Individu yang berinteraksi mengidentifikasi dirinya sebagai anggota kelompok serta memiliki kesadaran bahwa ia merupakan bagian dari kelompok; Pihak luar mendefinisikan individu yang berinteraksi sebagai anggota kelompok; Terdapat hubungan yang sifatnya timbal balik. Artinya, dalam proses interaksi sehari-hari, baik itu indivdu maupun kelompoknya dapat saling mempengaruhi satu sama lain; Memiliki norma dan nilai yang disepakati bersama sebagai pengikat dalam bersikap dan bertingkah laku antar sesama anggota kelompok sehingga timbul kesamaan pola perilaku; Memiliki rasa kebersamaan dan solidaritas; Memiliki kesamaan motif, visi dan tujuan; Bersistem dan berproses. Dalam kaitan ini, kelompok sosial terbentuk dalam jangka waktu tertentu dan sebagai konsekuensi dari interaksi dan aktivitas yang dilakukan secara terus-menerus. Syarat Terbentuknya Kelompok Sosial Sekumpulan orang dapat disebut sebagai kelompok sosial apabila memenuhi 3 syarat utama berikut Setiap anggota kelompok menyadari bahwa ia merupakan bagian dari kelompoknya; Perlu digarisbawahi bahwa dalam setiap kelompok terdapat pola hubungan timbal balik. Arti hubungan timbal balik yaitu tiap-tiap anggota saling berinteraksi secara sadar sebagai upaya untuk mencapai tujuan atau memenuhi kebutuhan tertentu. Setiap anggota kelompok memiliki kesamaan latar belakang atau karakterisitk; Antara anggota kelompok sudah pasti memiliki kesamaan tujuan yang sama bukan? Nah begitu pun juga dengan latar belakangnya masing-masing anggota. Mereka cenderung membentuk pola interaksi yang lekat karena memiliki kesamaan pengalaman serta dihadapkan pada suatu masalah yang sama. Terdapat struktur, norma dan pola perilaku; Suatu kelompok tentunya memiliki ciri khusus yang menjadikannya berbeda dengan kelompok yang lain. Struktur dan norma kelompok merupakan elemen pembeda yang penting. Setiap kelompok memiliki norma/aturan yang berisi kaidah-kaidah yang bersifat mengatur perilaku para anggotanya hingga akhirnya terbentuklah pola perilaku tertentu yang menjadi ciri khas kelompok tertentu. Faktor Utama Pembentuk Kelompok Sosial Berbagai kelompok sosial hadir dalam masyarakat kita karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk dapat bertahan hidup. Kelompok sosial telah menandai perkembangan kehidupan masyarakat kita sehari-hari. Dalam hal ini, terdapat faktor-faktor yang melatarbelakangi pembentukan kelompok sosial, yaitu kesadaran kolektif, kesamaan karakteristik serta adanya tujuan yang ingin dicapai bersama. Jenis dan Contoh Kelompok Sosial Terdapat banyak sekali jenis-jenis kelompok sosial dalam masyarakat yang tanpa kita sadari kita merupakan salah satu anggota kelompok sosial tersebut. Berikut merupakan beberapa tipe kelompok sosial yang terbagi berdasarkan keriteria tertentu, yaitu Jenis Kelompok Sosial berdasarkan Kepentingan dan Wilayah Sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu kesatuan wilayah tempat tinggal dan memiliki kepentingan bersama disebut sebagai komunitas. Cakupan wilayah tempat tinggal komunitas ada yang sempit/terbatas dan ada yang sangat luas. Anggota komunitas disatukan oleh ikatan emosional atau perasaan saling memiliki dan sepenanggungan. Adanya ikatan emosinal pada akhirnya memunculkan solidaritas antar anggota kominitas Terdapat empat contoh kelompok berdasarkan kepentingan dan wilayah, yaitu Suku/Kelompok Etnik => Merupakan sebuah komunitas yang anggotanya memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan masyarakat umum. Sebagian besar suku / kelompok etnik merupakan kelompok minoritas. Suku/kelompok etnik terbentuk akibat dari adanya migrasi, perang, perbudakan atau perubahan batas wilayah politik. Contoh suku-suku di Indonesia yaitu suku Dayak, suku Baduy, dsb. Bangsa => Merupakan suatu komunitas dalam cakupan yang sangat luas dan memiliki anggota yang sangat banyak. Anggota suatu bangsa memiliki kesamaan bahasa, sejarah dan kebudayaan. Hal yang terpenting adalah tiap anggota bangsa harus memiliki kesadaran sebagai bagian dari suatu bangsa. Sebagai contoh, dalam wilayah kesatuan Nusantara yang terdiri dari ribuan pulau, lahir bangsa Indonesia yang terbentuk atas dasar kesepakatan anggotanya untuk merdeka dan hidup bersatu. Desa => Merupakan komunitas tempat tinggal penduduk dengan ciri khusus berupa adanya sikap kekeluargaan yang tinggi dan aktivitas ekonomi yang berpusat pada sektor agraria / pertanian. Dari segi cakupan wilayah dan jumlah anggotanya, desa cenderung memiliki luas wilayah yang terbatas serta jumlah penduduk relatif sedikit. Sumber gambar Kota => Merupakan suatu komunitas tempat tinggal dengan jumlah penduduk yang relatif banyak. Ciri khusus kota yaitu masyarakatnya bersifat heterogen beragam, baik itu dari segi pekerjaan, tingkat pendidikn, latar belakang budaya serta agama dsb. Jenis Kelompok Sosial Berdasarkan Sikap Anggota Dalam membahas kelompok sosial yang beragam terdapat kelompok yang terbentuk berdasarkan kesamaan sikap antar anggota kelompok. Dalam hal ini terdapat dua bentuk kelompok sosial berdasarkan kesamaan sikap anggotanya, yaitu Kelas sosial => Merupakan sekelompok orang dengan posisi/ tingkat kedudukan yang sama. Kelas sosial diukur berdasarkan kekayaan, tingkat pendidikan, jabatan seseorang dsb. Sumber gambar Kelompok sosial => Merupakan sekelompok orang yang memiliki asal-usul, golongan atau ciri-ciri fisik yang sama. Bentuk-bentuk kelompok sosial ini terbagi kedalam kelompok etnisitas, ras, agama dan gender. Terdapat dua bentuk kelompok sosial yang memiliki ciri khas tersendiri karena dibentuk atas dasar keturunan, yaitu Kasta => Merupakan kelompok yang terbentuk berdasarkan ikatan kelahiran. Setiap kasta memiliki tradisi dan ritual tersendiri. Kasta merupakan tipe kelompok yang tertutup, dalam artian bahwa interaksi antar individu yang berbeda kasta sangat dibatasi. Sebagai contoh, di India, sistem kasta terbagi menjadi empat tingkatan yaitu Brahmana, Ksatria, Vaisya dan yang terbawah adalah Sudra. Bangsawan => Merupakan kelompok yang terbentuk berdasarkan ikatan kelahiran dari keluarga kerajaan. Sebagai contoh pada masyarakat Jawa kita mengenal sebutan kaum priyayi, yaitu para keturunan raja yang terpelajar. Para priyayi menduduki posisi sosial tinggi dalam masyarakat dengan menduduki berbagai jabatan pemerintahan. Terdapat dua bentuk kelompok sosial yang bersifat teratur Gemeinschaft Paguyuban => Paguyuban memiliki ciri ikatan batin yang murni atau organik, yang artinya kelompok diibaratkan seperti organ manusia yang tercipta dengan fungsinya masing-masing serta saling membutuhkan dan berkaitan satu sama lainnya. Contoh paguyuban adalah keluarga serta kerabat dekat. Sumber gambar Gesselschaft Patembayan => Adapun patembayan memiliki ciri ikatan batin yang mekanis, yakni kelompok yang terbentuk atas dasar visi/tujuan bersama. Contoh patembayan adalah partai politik, komunitas pecinta kucing, persatuan buruh, dan lain sebagainya. Terdapat dua bentuk kelompok sosial yang bersifat tidak teratur, yaitu Kerumunan => Merupakan sekumpulan orang yang berada di suatu tempat tanpa pola hubungan yang tetap/ajeg. Kerumunan memiliki kepentingan yang bersifat terbatas, sementara dan tidak terorganisir. Contoh kerumunan misalnya penumpang pesawat dan penonton konser. Terdapat sekumpulan orang di suatu tempat tertentu dimana komunikasi mungkin terjadi namun tidak ada pola hubungan. Ketika individu sudah sampai tujuan atau konser berakhir maka anggota kerumunan akan bubar dengan sendirinya tidak ajeg. Sumber gambar Publik => Merupakan kumpulan individu dalam skala luas yang berinteraksi melalui perantara atau alat-alat komunikasi. Publik merupakan kelompok yang tidak berupa kesatuan karena tidak terjadinya interaksi yang sifatnya langsung. Sebagai contoh yaitu para pemirsa televisi perantara TV, pendengar radio perantara radio serta pembaca surat kabar perantara surat kabar. Referensi Suhardi dan Sinarti, Sri. 2009. Sosiologi 2 untuk SMA/MA Kelas XI Program IPS. Diakses dari Sukardi, Joko Sri dan Arif Rohman. 2009. Sosiologi. Jakarta Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Types of Social Groups, diakses dari Kontributor Sabrina Burhanudin, Alumni Sosiologi FISIP UI
Jika membicarakan soal kelompok pasti tidak terlepas dengan manusia yang termasuk komponen didalamnya. Kita ketahui bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama apa sih kelompok sosial itu?Menurut Mayor Polak, kelompok adalah grub, yaitu sejumlah orang yang memiliki hubungan antara satu dengan lainnya serta hubungan tersebut bersifat sebagai sebuah Soerjono Soekanto mendefinisikan kelompok sosial sebagai himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya timbal balik yang saling mempengaruhi dan suatu kesadaran untuk saling mengetahui pendapat kelompok sosial dari dua pakar sosiologi diatas, berikut akan kita lanjutkan mengenai pembahasan kelompok Kelompok SosialKelompok sosial dalam masyarakat dapat terbentuk secara alami ataupun disengaja. Secara alami, individu-individu sudah terikat kelompok sejak lahir seperti ikatan kelompok kekerabatan dan itu, kelompok sosial yang terbentuk secara disengaja yaitu seperti organisasi dan latar belakang pembentukan kelompok sosial sebagai darah dan keturunan genealogi.Faktor geografis suatu daerah kelompok sosial dalam masyarakat harus memenuhi persyaratan berikut. Terdapat kesadaran setiap anggota kelompok bahwa mereka merupakan bagian dari kelompok yang hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan persamaan tertentu seperti latar belakang, tujuan, nasib, atau berkaidah, dan mempunyai sosial bersistem dan Kelompok SosialKelompok sosial dalam masyarakat pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu kelompok sosial teratur dan kelompok sosial tidak Kelompok Sosial TeraturKelompok sosial teratur diklasifikasikan sebagai Kelompok primer primary group, yaitu kelompok sosial yang dicirikan saling mengenal antar anggotanya, sering bertatap muka, bekerja sama dengan sifat pribadi, dan bersifat Kelompok sekunder, yaitu kelompok sosial dengan jumlah anggota banyak, sifat hubungan cenderung formal, dan tidak saling mengenal, serta tidak Kelompok formal formal group, yaitu organisasi kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja dibuat oleh anggota-anggotanya untuk Kelompok informal informal group, yaitu organisasi kelompok yang tidak resmi, tidak mempunyai struktur yang pasti, serta peraturan tidak Gemeinschaft paguyuban, yaitu bentuk kehidupan bersama antar anggota masyarakat yang mempunyi hubungan yang sifatnya alami,dan kekal. Kelompok paguyuban dikaitkan dengan masyarakat Gessellschaft patembayan, yaitu bentuk kehidupan yang bersifat pamrih, dan berlangsung dalam jangka waktu pendek. Kelompok patembayan dikaitkan dengan masyarakat kota. 7. Kelompok referensi reference group, yaitu kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang bukan anggota kelompok untuk membentuk pribadi dan Kelompok membership membership group, yaitu kelompok yang hubungan antar anggotanya terjadi secara fisik. Ukuran utama keanggotaan seseorang adalah interaksinya dengan kelompok sosial yang In-group, yaitu kelompok sosial yang individunya mengindentifikasikan diri dalam kelompok Out-group, yaitu kelompok yang dianggap sebagai kelompok luar atau kelompok yang dianggap sebagai Kelompok Sosial Tidak Teratur1. Kerumunan, yaitu kumpulan individu yang bersifat sementara. Ukuran utama dari kerumunan adalah kehadiran secara fisik dan tidak Publik, yaitu kelompok yang terbentuk karena interaksi bersifat tidak langsung melalui alat-alat media, misalnya surat kabar, radio, internet, dan Massa, yaitu kelompok yang memiliki ciri-ciri hampir sama dengan kerumunan, akan tetapi terbentuknya secara sengaja dan Bermanfaat!
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Malang27 Oktober 2021 1254Halo Nuriyana A, kakak bantu jawab ya! Menurut Charles Horton Cooley terdapat dua bentuk kelompok sosial, yaitu 1 Kelompok primer primary group, merupakan kelompok yang antar anggotanya saling bertatap muka, saling mengenal dari dekat dan memiliki hubungan yang intim atau lebih erat, kelompok primer bisa ditemui dalam suatu keluarga inti/besar maupun kerabat. 2 Kelompok sekunder secondary group, merupakan kelompok yang memiliki sedikit kedekatan sosial, dan merujuk kepada sebuah kelompok formal impersonal dimana interaksi dalam kelompok bersifat kurang kekeluargaan, kelompok sekunder bisa dijumpai/contoh kelompok sekunder ialah partai politik, persatuan guru republik indonesia PGRI, serikat pekerja dan mitra dagang. Berdasarkan penjelasan diatas, ikatan pedagang termasuk ke dalam contoh kelompok sosial sekunder secondary group karena ikatan pedagang mempunyai karakteristik dari kelompok sekunder seperti hubungannya didasari karena kepentingan/tujuan yang sama, bersifat formal, ikatan emosional atau keakraban antar anggota kelompok cenderung lebih lemah. Jadi, jawaban yang tepat adalah C. Semoga jawabannya membantu ya!
Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Kelompok Sosial? Mungkin anda pernah mendengar kata Kelompok Sosial? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, pengertian menurut para ahli, ciri, macam, syarat, klasifikasi, proses, fungsi, faktor dan karakteristik. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Kelompok Sosial Kelompok sosial ialah gabungan manusia yang memiliki pemahaman bersama akan kewargaan dan saling berhubungan. Kelompok tersebut dibentuk oleh warga masyarakat, kelompok ini juga bisa membawa sikap warganya. Berikut ini terdapat lima pendapat dari para ahli mengenai kelompok sosial, yakni sebagai berikut Menurut pendapat dari Joseph S. Rouck, kelompok sosial adalah suatu kelompok meliputi dua atau lebih manusia yang di antara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya atau orang lain secara keseluruhan. Menurut pendapat dari Wila Huky, kelompok sosial adalah suatu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi. Menurut pendapat dari Oxford Dictionary Sociology 2nd Edition, kelompok sosial adalah sejumlah individu, dimaknai dengan kriteria keanggotaan secara formal maupun informal, yang memiliki kesadaran bersama dan dipersatukan oleh pola interaksi yang relatif stabil. Menurut pendapat dari Paul B. Horton, kelompok sosial adalah setiap kumpulan manusia secara fisik misalnya, sekelompok orang yang sedang menunggu bis kota. 5. Menurut Roland L. Warren Menurut pendapat dari Roland L. Warren, kelompok sosial adalah sejumlah manusia yang berinteraksi dan memiliki pola interaksi yang dapat dipahami oleh anggotanya secara keseluruhan. Ciri-Ciri Kelompok Sosial Berikut ini terdapat beberapa ciri ciri dari kelompok sosial, yakni sebagai berikut Memiliki hierarki sosial, setiap warganya yang memiliki status dan tugas spesifik Memiliki nilai yang mengelola interaksi antar warganya Memiliki kebutuhan bersama Terdapat hubungan dan korespondensi antar warganya Macam-macam Kelompok Sosial Berikut ini terdapat beberapa macam macam dari kelompok sosial, yakni sebagai berikut Kelompok Statistik Ialah kelompok yang bukan lembaga, tidak mempunyai interaksi sosial dan pemahaman jenis di antaranya. Kelompok Kemasyarakatan Ialah kelompok yang mempunyai perbandingan namun tidak mempunyai lembaga dan interaksi sosial di antara warganya. Kelompok Sosial Ialah kelompok yang warganya mempunyai pemahaman jenis dan berinteraksi satu dengan yang lainnya, namun tidak tergolong dalam jalinan lembaga. Kelompok Asosiasi Ialah kelompok yang warganya memiliki pemahaman jenis dan terdapat perbandingan keperluan pribadi dan keperluan bersama. Kelompok Primer Ialah kelompok yang mempunyai sedikit warganya, walaupun tidak setiap himpunan yang warganya sedikit. Kelompok Sekunder Ialah kelompok yang mempunyai banyak warganya. In-Group Ialah semua kelompok dimana tiap individu yang menganggap menjadi warganya dan menginginkan penerimaan, kesetiaan, dan bantuan. Out-Group Ialah semua kelompok dimana tiap individu yang menganggap bukan sebagai warganya dan barangkali akan memperlihatkan rivalitas, persaingan damai dan hanya menganggap berbeda. Syarat Kelompok Sosial Berikut ini terdapat beberapa syarat dari kelompok sosial, yakni sebagai berikut Terdapat pemahaman merupakan bagian dari himpunan yang berkepentingan Terdapat interaksi timbal balik antar warganya Terdapat aspek penambat seperti keseragaman pemikiran, keperluan dan kodrat Berstruktur dan beroperasi Memiliki sistem, peraturan dan bentuk sikap yang sama Klasifikasi Kelompok Sosial Dalam sosiologi terdapat berbagai klasifikasi kelompok social ditinjau dari beberapa aspek, yaitu Klasifikasi kelompok social menurut cara terbentuknya dapat dibedakan menjadi kelompok semu dan kelompok nyata. Kelompok Semu Kelompok semu timbul ditengah-tengah pergaulan hidup manusia, bersifat sementara, tidak mempunyai kemungkinan membentuk tradisi ataupun ikatan sebagai anggota. Kelompok semu biasa disebut khalayak ramai atau khalayak umum. Kelompok semu tidak memiliki aturan-aturan sebagai pengendali. Berikut ini adalah ciri-ciri kelompok semu Tidak terencana, terjadinya tidak sengaja, sangat mendadak, atau spontan. Tidak terorganisir dalam suatu wadah tertentu. Tidak ada interaksi, tidak ada interrelasi dan tidak ada komunikasi secara terus menerus. Tidak ada kesadaran berkelompok. Kehadirannya tidak konstan. Atas dasar ciri-ciri tersebut, kelompok semu dapat dibedakan menjadi kerumunan crowd, massa mass, dan publik. 1. Kerumunan Crowd Kerumunan terbagi menjadi beberapa bentuk, seperti berikut ini Formal audience atau khalayak penonton, bisa juga pendengar resmi merupakan kerumunan yang mempunyai suatu pusat perhatian dan persamaan tujuan, tetapi sifatnya sangat pasif. Contohnya Penonton bioskop dan hadirin pada suatu khotbah, Planned expressive group adalah kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat perhatian, tetapi mempunyai persamaan tujuan yang tercermin dalam kegiatan kerumunan serta kepuasan yang dihasilkan. Fungsinya sebagai pelepas ketegangan-ketegangan yang dialami orang kerena pekerjannya sehari-hari. Contohnya orang-orang yang berdansa, berpesta, dan berekreasi. Inconvenient causal crowds, kerumunan yang bersifat terlalu sementara yang ingin mempergunakan fasilitas-fasilitas sama. Misalnya, orang-orang antri karcis, orang-orang yang menunggu bis. Dalam kerumunan ini kehadiran orang luar menjadi halangan terhadap tercapainya maksud anggota kelompok. Panic causal crowds atau kerumunan panik, yaitu orang-orang dalam keadaan penik yang sedang berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya. Dorongan dalam diri individu cenderung mempertinggi kepanikan. Spectator causal crowds atau kerumunan penonton, terjadi karena orang-orang ingin melihat suatu peristiwa tertentu. Kerumunan ini hampir sama dengan khalayak penonton, tetapi kerumunan penonton tanpa direncanakan. Acting lawless crowds disebut juga actings mods atau kerumunan emosional. Kerumunan ini mempunyai tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma-norma sosial. Immoral lawless crowds atau kerumunan tak bermoral, yaitu segala tindakannya berlawanan dengan norma-norma pergaulan hidup, tetapi tanpa tujuan tertentu. Contohnya orang-orang yang mabuk. 2. Massa atau Mass Massa atau mass merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri hampir sama dengan kerumunan, tetapi kemungkinan terbentuknya disengaja dan direncanakan dengan persiapan sehingga tidak bersifat spontan. Misalnya, kelompok yang dikumpulkan untuk berdemonstrasi. 3. Publik Publik sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri terbentuknya yang hampir sama dengan massa, perbedaannya adalah publik kemungkinan terbentuknya tidak pada suatu tempat yang sama. Terbentuknya karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi, seperti radio, televisi, dan pengeras suara. Alat-alat komunikasi memungkinkan publik berkembang jauh lebih besar jumlahnya, bahkan, meliputi sebagian dunia. Namun, dengan jumlah yang membesar tidak terbatas, akibatnya perhatian publik semakin tidak tajam. Untuk memudahkan membentuk publik, biasanya digunakan cara-cara yang berkaitan dengan nilai-nilai sosial atau kebiasaan masyarakat yang bersangkutan. Dalam penggunaan sehari-hari, kata publik biasanya disalahartikan dengan kata hadirin atau audience. Intinya hadirin adalah kelompok semu yang menempati suatu tempat yang sama sehingga mudah bertatap muka, sedangkan publik tidak harus dalam suatu tempat yang sama. Kerancuan istilah ini biasanya disebabkan kelompok semu dari salah satu bentuk kerumunan sekaligus bergabung dengan bentuk massa atau publik, misalnya kelompok yang mendengarkan pidato disuatu tempat, sekaligus pidatonya juga disiarkan melalui radio atau televisi. 2. Kelompok Nyata Kelompok nyata mempunyai beberapa ciri khusus yang membedakannya dari kelompok semu. Sekalipun mempunyai berbagai macam bentuk, kelompok nyata mempunyai satu ciri yang sama, yaitu kehadirannya selalu konstan. Kelompok nyata terbagi ke dalam beberapa bentuk, sebagai berikut Kelompok Statistik atau Statistical Group Kelompok statistik atau statistical group memiliki ciri-ciri sebagai berikut Tidak direncanakan, tidak disengaja, tetapi tidak berarti sangat mendadak atau secara spontan, melainkan sudah terbentuk dengan sendirinya. Tidak terhimpun dan tidak terorganisir dalam suatu wadah tertentu. Tidak ada interaksi, tidak ada interrelasi dan tidak ada komnikasi secara terus menerus. Tidak ada kesadaran berkelompok. Kehadirannya konstan. Kelompok statistik biasanya terbentuk karena dijadikan saran penelitian oleh ahli-ahli statistik atau sosiolog untuk kepentingan penelitian. Orang-orang yang dikelompokkan sebagai anggota biasanya tidak sadar dimasukkan sebagai anggota kelompok nyata statistik, mereka lebih berperan sebagai objek dari pada subjek. Apabila kelompok nyata statistik ini diukur dengan kriteria yang diberikan oleh sosiologi, bahwa kelompok harus mencerminkan adanya kesadaran kelompok, interaksi dan komunikasi, maka kriteria tersebut tidak bisa diterapkan pada kelompok ini sehingga kelompok statistik tidak bisa dianggap sebagai kelompok. Meskipun banyak ahli sosiologi tidak menganggap kelompok ini sebagai sociologically significant, tetapi pengelompokan ini akan besar manfaatnya untuk memperoleh data-data dalam suatu penelitian ilmiah yang berdasarkan statistik. Misalnya, penggolongan kelompok menjadi kelompok anak-anak, wanita dan orang tua atau penggolongan kelompok berdasarkan pemilik kendaraan bermotor, kelompok pengusaha, sesuai dengan kebutuhan suatu penelitian. Kelompok Sosieta atau Sosietal Group Kelompok Kemasyarakatan Kelompok sosieta atau sosietal group memiliki ciri-ciri sebagai berikut Tidak direncanakan, tidak disengaja, terbentuk dengan sendirinya. Kemungkinan terhimpun dalam suatu wadah tertentu. Kemungkinan terjadi interaksi, interrelasi, ataupun komunikasi Kemungkinan terjadi kesadaran kelompok. Kehadirannya konstan. Kelompok sosieta memiliki kesadaran akan adanya kesamaan jenis, seperti jenis kelamin, warna kulit, dan kesatuan tempat tinggal, tetapi belum ada kontak dan komunikasi diantara anggota dan tidak terlibat dalam organisasi Kelompok ini sadar dengan adanya unsur-unsur yang sama yang dimiliki seluruh anggota, tetapi tidak ada suatu interaksi. Dibandingkan dengan kelompok nyata statistik, kelompok sosieta anggota-anggotanya lebih berperan sebagai pelaku subjek dari pada objek. Kelompok Sosial atau Social Group Pengamat-pengamat sosial sering menyamakan kelompok sosial dengan masyarakat dalam arti khusus. Kelompom sosial terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama. Kelompok sosial memiliki anggota-anggota yang berinteraksi dan melakukan komunikasi secara terus menerus. Contohnya, tetangga, kenalan, teman sepermainan, teman seperjuangan, dan teman sekota. Kelompok Asosiasi atau Associational Group Kelompok ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut Direncanakan atau sengaja dibentuk. Terorganisir secara nyata dalam suatu wadah. Adanya interaksi dan interrelasi serta komunikasi secara terus menerus. Adanya kesadaran kelompok yang kuat. Kehadirannya konstan. Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan memiliki struktur formal atau kepengurusan, seperti ketua, para staf dan para pembantunya. Didalamnya terdapat kesadaran dan kesamaan perhatian atau keinginan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu sehingga tampak adanya persamaan jenis perhatian, interaksi sosial, dan struktur organisasi. Kadang-kadang tidak jelas batas-batas antara kelompok-kelompok kecil yang satu dengan lainnya yang digolongkan ke dalam kelompok asosiasi ini, misalnya perkumpulan olah raga atau kesenian dengan kesatuan angkatan bersenjata, atau partai-partai dengan badan-badan pendidikan. Klasifikasi kelompok sosial menurut erat longgarnya ikatan antar anggota dapat dibedakan menjadi gemeinschaft dan gesellschaft. Klasifikasi ini menurut Ferdinand Tonnies Paguyuban gemeinschaft Paguyuban atau gemeinschaft adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal. Ciri-ciri kelompok paguyuban Terdapat ikatan batin yang kuat antaranggota Hubungan antar anggota bersifat informal Tipe-tipe paguyuban Paguyuban karena ikatan darah gemeinschaft by blood Kelompok genealogis adalah kelompok yang terbentuk berdasarkan hubungan sedarah. Kelompok genealogis memiliki tingkat solidaritas yang tinggi karena adanya keyakinan tentang kesamaan nenek moyang. Contoh keluarga, kelompok kekerabatan. Paguyuban karena tempat gemeinschaft of place Komunitas adalah kelompok sosial yang terbentuk berdasarkan lokalitas. Contoh Beberapa keluarga yang berdekatan membentuk RTRukun Tetangga, dan selanjutnya sejumlah Rukun Tetangga membentuk RW Rukun Warga. Contoh Rukun Tetangga, Rukun Warga. Paguyuban karena ideologi gemeinschaft of mind Merupakan suatu gemeinschaft yang terdiri dari orang-orang yang walaupun tak mempunyai hubungan darah ataupun tempat tinggal tidak berdekatan ,tetapi mereka mempuyai jiwa dan pikiran yang sama, ideologi yang sama,paguyuban semacam ini biasanya ikatannya tidaklah sekuat paguyuban karena darah dan keturunan. Contoh partai politik berdasarkan agama Gesselchaft/patembayan Merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka. Contoh ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik. Ciri-ciri kelompok patembayan hubungan antaranggota bersifat formal memiliki orientasi ekonomi dan tidak kekal memperhitungkan nilai guna utilitarian lebih didasarkan pada kenyataan social Kelompok Primer Primary Group Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya saling kenal mengenal dan bersifat informal. Contoh keluarga, kelompok sahabat, teman, teman sepermainan Kelompok Sekunder secondary Group Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan pada asas manfaat. Contoh ikatan sarjana sosiologi Indonesia, serikat pekerja, Persatuan Guru Replubik Indonesia 1. Kelompok Formal Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan tugas dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya. Contoh Parpol, lembaga pendidikan 2. Kelompok Informal Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang dan memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama. Contoh anggota OSIS Proses Terbentuknya Kelompok Sosial Berikut ini adalah proses terbentuknya kelompok sosial yaitu Menurut Abdul Syani, terbentuknya suatu kelompok sosial karena adanya naluri manusia yang selalu ingin hidup bersama. Manusia membutuhkan komunikasi dalam membentuk kelompok, karena melalui komunikasi orang dapat mengadakan ikatan dan pengaruh psikologis secara timbal balik. Ada dua hasrat pokok manusia sehingga ia terdorong untuk hidup berkelompok, yaitu Hasrat untuk bersatu dengan manusia lain di sekitarnya Hasrat untuk bersatu dengan situasi alam sekitarnya Fungsi Kelompok Sosial Berikut ini adalah fungsi dari kelompok sosial yaitu Kelompok dapat mengurangi rasa ketidakamanan, ketidakpastian. Kelompok menimbulkan rasa mampu mengatasi ancaman terhadapdirinya. Tenaga kerja yang baru mudah mengatso ancaman terhadap diirmya. Tenaga kerja yang baru mudah merasa diisolasi dan memerlukan bantuan, emnginginkan kepastian. Kelompok dapat memberikan rasa kepastian pada diiri seseorang. Kelompok dapat memenuhi kebutuhan akan afiliasi dan kenginna untuk berhubungan dengan orang lain, akan rasa diperhatikan dan diterima oleh kelompok. Sekaligus tenaga kerja dapat merasakan bahwa harga dirinya diperhatikan. Kelompok juga memberikan status sosial pada dirinya. Anggota Kelompokkerja yang bertugas melaksanakan penelitian dan pengembangan bagi perusahaabbya dan telah berhasil memberikan produk-produk yang baru dan merasa mempunyai status yang dinilai tinggi dan penting. Kelompok juga memberikan pemenuhan terhadap kebutuhan akan kekuasaan. Berdasarkan upaya yang dapat dilakukan bersama-sama dengan anggota kelompok lain timbul rasa memiliki kekuasaan tertentu untuk dapat merealisasi apa yang diinginkan kelompok. Kelompok dapat menentukan tinggi produktivitas yang diinginkan, kelompok dapat melakukan pemogokan bila dirasakan perlu, kelmpok dapat menentukan mutu dari hasil kerja mereka. Anggota kelompok merasa memiliki kekuasaan tertentu karena merasa ditunjang oleh anggota-anggota kelompok lainnya. Kebutuhan untuk berprestasi dapat ditimbulkan dan dipenuhi oleh kelompok. Kelompok dapat merangsang anggotanya untuk mencapai prestasi yang bermutu dan dapat memenuhi keingininan mereka unyuk dapat berprestasi yang tinggi. Sebagai Pengembang Dalam bekerja anggota memperoleh identitasnya dari kelompok kerjanya. Anggota kelompok kerja memperoleh identitasnya dari kelompok kerja pabrik, kelompok kerja auditor, kelompok kerja ketenagakerjaan, dan sebagainya. Identitas kelompok kerja dikembangkan berdasarkan tugas pekerjaannya untuk menunjang dan memantapakan identitas setiap anggota kelompoknya. Selanjutnya identitas anggotanya memilihara harga diri mereka. Sebagai Penetap dan Penguji Kenyataan/Realitas Sosial Melalui diskusi dengan orang lain dan pengembangan dari perspektif dan konsensus, kita dapat mengurangi ketidakpastian dalam lingkungan social kita. Jika misalnya beberapa tenaga kerja merasa bahwa penyelia mereka merupakan orang yang keras yang menuntut terlalu banyak dari tenaga kerjanya, maka pandangan ini tdapat dianggap sebagai realitas oleh anggota kelompok lainnya dan mereka dapat menentukan strategi bagaimana mereka dalam kelompok mempersepsika sesutau dan menguji sesuatu sebagai kenyataan atau realitas. Persepsi kelompok memberikan kepastian kepada para anggota kelompok lepas dari benar tidaknya, tepat tidaknya pandangan tersebut. JIka kelompok menganggap suatu keadaan sebagai nyata, maka keadaan tersebut nyata dan akan menimbulkan akibatnya yang nyata. Sebagai Mekanisme Pemecahan Msalah dan Pelaksanaan Tugas Setiap tenaga kerja dalam melaksanakan tugas pekerjaannya akan menemui kesulitan, menemui masalah yang bersifat perorangan dapat juga yang bersangkutan dengan pelaksanaan tugas oleh seluruh kelompok. Kelompok dapat membantu memecahkan masalah, yang dialamai salah seorang anggotnya, para anggota kelompok dapat saling mengisi dalam usaha dan sumbangan mereka memecahkan masalah kelompoknya. Misalnya kelompok gugus kendali mutu memecahkan masalah kelompok secara bersama-sama Faktor Pembentuk Kelompok Sosial Berikut ini adalah beberapa faktor pembentuk kelompok sosial yaitu 1. Fakrot kedekatan Pengaruh yang pertama adalah kedekatan, keterlibatan seseorang dalam suatu kelompok memang tidak dapat di ukur, dalam membentuk kelompok dengan orang-orang yang ada di sekitar kita, saat itu juga kita telah tergabung kedalam sebuah kelompok sosial. Kelompok dapat terbentuk atas susunan individu yang saling berinteraksi antar satu sama lain. Misalnya semaki dekat letak gografis antara dua orang atau lebih maka mereka akan sering berinteraksi dan bersosialisasi. Jadi kedekatan dapat meningkatkan peluang untuk saling berinteraksi lalu dapat memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. 2. Faktor kesamaan Pengaruh yang kedua adalah kesamaan antar anggota, telah menjadi suatu kebiasaan seorang individu lebih menyukai berinteraksi dengan individu lain yang mempunyai kesamaan yang sama. Misalnya kesamaan tersebut seperti kesamaan kepentingan, nasib, keturunan dan lain sebagainya yang sehingga dapat membentuk suatu kelompok sosial. Berikut dibawah ini penjelasannya Mempunyai kesamaan kepentingan dengan memiliki kesamaan kepentingan antar individu maka akan terbentuklah suatu kelompok yang nantinya individu-individu dalam kelompok tersebut akan saling bekerja sama untuk mencapai kepentingan tersebut. Mempunyai kesamaan nasib misalnya seperti kesamaan pekerjaan, karena dengan atas dasar persamaan pekerjaan setiap individu akan membentuk kelompok sosial yang tujuannya telah ditentukan dalam kelompok tersebut. Mempunyai kesamaan keturunan suatu kelompok juga dapat terbentuk atas dasar persamaan keturunan sehingga setiap anggota yang ada dalam kelompok tersebut akan berkomitmen untuk menjaga ikatan persaudaraan supaya tidak terputus. Karakteristik Kelompok Sosial Beberapa karakteristik kelompok sosial tersebut adalah sebagai berikut Harus ada interaksi langsung antar anggota Anggota harus menyadari menjadi kelompok Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia yang lain. Memiliki struktur sosial Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya. Memiliki faktor pengikat. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya. Demikian Penjelasan Materi Tentang Kelompok Sosial Pengertian, Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri, Macam, Syarat, Klasifikasi, Proses, Fungsi, Faktor dan Karakteristik Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
- Manusia merupakan makhluk sosial. Karena itu, ia cenderung membangun relasi dan komunikasi secara interaktif dengan manusia lainnya sehingga terdorong hidup berkelompok, menjadi bagian dari kumpulan individu. Seorang manusia tidak jarang pula mempunyai ikatan dengan bermacam kelompok di masyarakat, selain keluarganya. Maka itu, muncul konsep kelompok sosial dalam ilmu sosiologi. Merujuk pendapat Maciver dan Charles H. Page, seperti dikutip dalam satu ulasan di Jurnal Society Edisi XXI, 2016 terbitan Unsrat, kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan sejumlah manusia yang hidup bersama sehingga saling memengaruhi sekaligus tolong-menolong. Ahli sosiologi lainnya, Robert K. Merton mendefinisikan kelompok sosial sebagai sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah matang atau mapan. Adapun menurut Mayor Polak, kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling berhubungan dalam struktur. Lain halnya dengan sosiolog asal Indonesia, Soerjono Soekanto yang memformulasikan pengertian kelompok sosial sebagai "himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena di antara mereka saling berhubungan secara timbal balik dan saling mempengaruhi."Jika definisi-definisi di atas dikombinasikan, bisa diambil kesimpulan bahwa pengertian kelompok sosial adalah himpunan manusia yang saling berhubungan secara timbal balik di antara satu sama lain dalam sebuah struktur, sesuai dengan pola yang telah Saja Ciri-ciri Kelompok Sosial? Ikatan paling awal yang dimiliki oleh seorang manusia dengan individu lain pada umumnya tercipta dalam keluarga. Bagi sebagian besar orang, keluarga merupakan kelompok sosial beranjak dewasa dan bersosialisasi dengan lebih banyak manusia lain, seorang individu akan bertemu sekaligus menjadi bagian dari berbagai macam kelompok juga Dampak Perubahan Sosial Budaya terhadap Pendidikan dan Ekonomi Contoh Perubahan Sosial di Kehidupan Sehari-hari & Masyarakat Desa Sebagai contoh, setelah tumbuh besar, banyak orang akan berhubungan dengan kelompok yang lebih luas cakupannya daripada keluarga. Kelompok-kelompok itu seperti masyarakat kampung dan desa, komunitas sekolah, perusahaan, hingga partai politik dan lain kelompok sosial di suatu masyarakat bisa diidentifikasi dengan mengenali ciri-cirinya. Setidaknya ada tujuh ciri-ciri kelompok sosial, sebagaimana dijelaskan dalam buku Modul Sosiologi 2020 terbitan Kemdikbud. Ciri-ciri kelompok sosial adalah sebagai berikut Adanya kesadaran dari masing-masing individu bahwa ia merupakan bagian dari kelompok sosial tersebut. Sebagai dampaknya, sifat ingin menang sendiri bisa diminimalisir. Adanya hubungan timbal balik antaranggota. Adanya interaksi yang aktif dan juga pola perilaku. Adanya suatu faktor tertentu yang dimiliki dari masing-masing individu, dan hal itu bisa lebih memperat ikatan di antara satu anggota kelompok dengan yang lainnya. Faktor tersebut bisa berupa tujuan yang sama, cita-cita yang sama, nasib yang sama, ataupun karakteristik yang sama. Adanya struktur tugas masing-masing anggota di dalam kelompok. Struktur tugas ini dapat membuat setiap orang di dalam kelompok memiliki peran, fungsi, dan kedudukan yang jelas. Ini membuat masing-masing anggota kelompok mempunyai tanggung jawab. Jika terjadi suatu kejadian, satu individu dalam kelompok akan memengaruhi individu yang lain. Itu bisa terjadi jika mereka menilai kejadian tersebut berkaitan dengan kelompoknya. Adanya interaksi antarindividu dalam jangka waktu tertentu. Interaksi antarindividu itu bisa berlangsung dalam jangka pendek maupun panjang. Contoh Kelompok Sosial Berdasar Faktor Pembentuknya Secara umum, kelompok sosial dalam masyarakat biasa berkembang sesuai dengan aktivitas para anggotanya yang berinteraksi satu sama lain dan saling berbagi pengalaman masing-masing. Hal ini memicu dinamika dalam kelompok. Dinamika itu pada ujungnya menyebabkan setiap kelompok sosial dapat berubah, berkembang dan menambah perangkat-perangkat internal baru. Akibatnya, fungsi-fungsi baru pun muncul. Gambaran sederhananya terlihat di institusi keluarga. Sebagai contoh, sepasang suami-istri yang memiliki sejumlah anak, karena sibuk bekerja dan tidak memiliki banyak waktu luang tetapi punya pendapatan lebih, akan berupaya mencukupi keperluan keluarga dengan merekrut asisten rumah tangga. Dengan begitu, ada penambahan fungsi baru dalam keluarga kelompok sosial juga bisa dicermati dari faktor pembentuknya. Sekurang-kurangnya, ada 4 faktor pembentuk kelompok sosial, sebagaimana perincian di bawah Faktor Darah Common AncestryKelompok sosial dapat terbentuk karena kesamaan darah atau keturunan. Contohnya, keluarga. 2. Faktor GeografisLetak tempat geografis juga bisa menjadi faktor pemicu terbentuknya kelompok sosial. Anggota masyarakat yang berkumpul di suatu tempat tentu akan menjalin komunikasi yang intens sehingga secara bertahap akan membangun sebuah ikatan. Contohnya adalah kelompok nelayan yang beranggota sejumlah individu yang tinggal di tepian pantai tertentu. Contoh yang lain ialah para petani di suatu desa yang membentuk kelompok tani. Para warga yang tinggal di satu lokasi permukiman berdekatan dan kemudian membentuk Rukun Tetangga RT juga termasuk contoh kelompok sosial yang terbentuk karena faktor geografis. 3. Faktor Kepentingan Common InterestKesamaan kepentingan di antara sejumlah orang juga bisa menjadi faktor pembentuk kelompok sosial. Kepentingan itu dapat bersifat pribadi maupun komunal. Contohnya ialah perusahaan, sekolah, kampus, asosiasi pengusaha, partai politik, serikat buruh, asosiasi pedagang pasar, dan lain sebagainya. 4. Faktor Daerah AsalKesamaan daerah asal bisa jadi faktor yang memicu pembentukan kelompok sosial. Saat seorang individu bertemu banyak orang lain yang tempat kelahirannya sama, dan mereka sedang berada di luar daerah asalnya, besar kemungkinan kumpulan itu akan membentuk kelompok adalah organisasi perantau minang, perkumpulan TKI di Malaysia, perhimpunan pelajar Indonesia di luar negeri, organisasi mahasiswa daerah di kampus, dan lain Kelompok Sosial Primer dan Sekunder Setiap kelompok sosial memiliki ikatan antarindividu yang lebih erat ketimbang kumpulan orang biasa semacam gerombolan orang di kafe. Ikatan itu terbentuk oleh kesamaan karakteristik yang meliputi minat, nilai, representasi, latar belakang etnis atau sosial, hubungan kekerabatan dan lain sebagainya. Menukil pemaparan di laman Lumen Learning, salah satu ciri sekumpulan orang yang layak disebut kelompok sosial adalah apabila individu-individu di dalamnya menyebut kumpulan mereka dengan kata "kami." Penyebutan kata itu menjadi gambaran bagaimana anggota-anggota suatu kumpulan mengaitkan kelompoknya dengan identitas komunal. Sedangkan seorang psikolog sosial, Muzafer Sherif merumuskan definisi teknis kelompok sosial, yakni unit sosial berisi sejumlah individu yang berinteraksi karena ada faktor-faktor berikut Motif dan tujuan bersama; Pembagian kerja yang diterima; Hubungan status yang mapan; Norma dan nilai yang diterima dengan mengacu pada hal-hal yang relevan dengan kelompok; Penentuan sanksi atas pelanggaran maupun penghargaan atas prestasi yang disetujui bersama. Penjelasan di atas menggambarkan dua pendekatan dalam memahami kelompok sosial. Keduanya adalah perspektif identitas dan kohesi sosial. Yang pertama berfokus pada aspek bagaimana para individu di dalam satu kelompok mengidentifikasi diri mereka. Sedangkan yang kedua menekankan pada aspek bagaimana anggota satu kelompok tertarik menjalin ikatan satu sama lain. Karena itu, dalam sosiologi, dikenal 2 jenis kelompok sosial, yakni primer dan sekunder. Kelompok sosial primer merupakan unit yang umumnya kecil, tapi para anggotanya memiliki hubungan erat, personal, dan langgeng. Para anggota kelompok sosial primer biasanya mempunyai saling kepedulian tinggi dan hubungan maupun kegiatan bersama dalam waktu lama. Tujuan kelompok primer sebenarnya hubungan itu sendiri. Keluarga dan lingkaran teman dekat adalah contoh kelompok juga Siapa Bapak Pramuka Indonesia dan Sejarah Hari Pramuka 14 Agustus Biografi dan Peran Achmad Soebardjo dalam Sejarah Kemerdekaan RI Sementara kelompok sekunder biasanya memiliki jumlah anggota lebih besar. Namun, hubungan antarindividu di dalamnya tak bersifat personal dan lebih berorientasi pada tujuan sehingga relasi mereka cenderung sementara. Maka itu, ruang kelas di sekolah-sekolah atau kantor-kantor para pegawai swasta maupun pemerintah bisa menjadi contoh kelompok sekunder. Sekalipun ada kelompok sosial sekunder yang relasi antaranggotanya bertahan lama, pengaruhnya ke masing-masing pribadi tidak terlalu kuat. Keberadaan kelompok itu pun tidak memberi makna mendalam secara personal. Ikatan emosional antaranggotanya cenderung lebih lemah daripada di tipe primer. Adalah Charles Horton Cooley 1864-1929, sosiolog yang mengemukakan kategorisasi kelompok sosial menjadi 2 tipe, primer dan sekunder. Menurut Cooley, seperti tercatat dalam publikasi Press Books, kelompok sosial primer memainkan peran lebih penting dalam kehidupan setiap orang. Sebab, ia memberikan ikatan emosional dalam jangka panjang serta memenuhi kebutuhan psikologis manusia. Peran kelompok primer pun lebih besar untuk fungsi ekspresif daripada pragmatis. Sebaliknya, kelompok sekunder lebih berperan untuk fungsi instrumental daripada ekspresif. Hal ini berarti orientasi kelompok sekunder terfokus pada tujuan tertentu, bukannya sisi emosional di dalam hubungan antarmanusia. Baik kelompok primer maupun sekunder tidak terikat dengan definisi yang ketat dan batasan yang kaku. Bahkan, kelompok sosial dapat berpindah dari satu tipe ke tipe lain. Sebuah organisasi mahasiswa, misalnya, mungkin sekali pada awal mula menjadi kelompok sosial sekunder. Namun, karena para anggota berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai satu tujuan dalam jangka waktu lama, ia bisa menjadi tipe primer. Fenomena itu terjadi ketika tujuan yang sama dan ikatan kuat membuat hubungan para anggota di kelompok sekunder melampaui batas-batas kesementaraan. Relasi antaranggota organisasi lantas menjadi lebih mirip hubungan persaudaraan dengan dimensi emosional yang lebih dominan. - Pendidikan Penulis Addi M IdhomEditor Iswara N Raditya
ikatan perdagangan termasuk dalam bentuk kelompok sosial yang disebut